UNAIR Pascasarjana – Book Launch: Memahami Seputar Amandemen Konstitusi
Repost dari Website Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia >> https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=17997&menu=2
Berita Sekolah Pascasarjana UNAIR, 18 Feb 2022 – JAKARTA, HUMAS MKRI – Hakim Konstitusi Saldi Isra menjadi narasumber Peluncuran Buku “Memahami Seputar Amandemen Konstitusi” karya Richard Albert, pakar hukum tata negara lulusan University of Texas, Austin, Amerika Serikat. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga pada Jumat (18/2/2022).
“Dalam buku ini Richard memulai idenya dengan posisi bahwa bagian terpenting dari konstitusi adalah bagaimana konstitusi mengatur perubahan formal konstitusi itu sendiri. Hal itu statemen penting dari Richard. Saya melihat Richard sebagai orang yang mengingatkan kepada para pemikir konstitusi, para pelaku perubahan konstitusi bahwa anda harus memberikan prioritas pada perubahan formal dibandingkan perubahan informal,” kata Saldi.
Saldi juga mencermati dalam buku tersebut mengenai cara Richard mengilustrasikan konstitusi dan perubahan konstitusi beserta prosesnya yang mengibaratkan gembok dan kunci yang keduanya saling membutuhkan. Kalau mengikuti logika itu, maka menurut Richard, konstitusi boleh diubah, tapi mengikuti perubahan formal yang ditentukan oleh konstitusi.
Dikatakan Saldi, adanya perubahan konstitusi yang dilakukan menurut ketentuan formal, membuka ruang untuk menyelami, mendalami seperti membuka jiwa jendela konstitusi itu sendiri. Melakukan perubahan formal memang ada sisi rentan, meski di sisi lain ada kekuatan terbesarnya di situ.
“Kerentanannya karena situasi politik para perubah formal sangat menentukan substansi. Tetapi, kekuatan terbesarnya ada ruang publik untuk kemudian turut serta dalam proses perubahan itu dengan partisipasi publik yang luas,” jelas Saldi.
Selanjutnya Saldi mengutip Richard dalam bukunya yang menyatakan, perubahan formal itu seperti gerbang penjaga konstitusi. Tak kalah penting, Richard juga mengatakan, perubahan formal konstitusi mendorong pertimbangan publik tentang makna konstitusional. Perubahan formal memang memberikan otoritas kepada lembaga pengubah formal. Di Amerika Serikat misalnya, dilakukan oleh kongres. Di Indonesia dilakukan oleh MPR.
“Tetapi itu tidak boleh ada monopoli kongres di Amerika Serikat atau monopoli MPR di Indonesia. Harus ada ruang partisipasi publik yang luas untuk proses itu. Karena ini konstitusi yang dibuat untuk publik,” tegas Saldi.
Hal lain, sambung Saldi, melalui perubahan formal konstitusi ini menurut Richard memungkinkan untuk mencapai reformasi konstitusional transformatif. Dalam konteks itu sebetulnya Richard ingin mengatakan bahwa perubahan formal konstitusi jauh menjadi andalan, menjadi sesuatu yang penting dibandingkan model perubahan konstitusi yang lain.
“Richard Albert sebenarnya menawarkan paradigma baru di antara masalah-masalah yang terjadi. Richard menawarkan bahwa konstitusi itu harusnya menyediakan rambu-rambu apa yang harus dilewati oleh para pengubah konstitusi. Dalam 2-3 tahun ke depan, buku karya Richard ini akan jadi perdebatan penting di Indonesia yang akan mengubah cara pandang para pemikir hukum tata negara bagaimana sebetulnya mengubah konstitusi,” ucap Saldi.
Saran Saldi
Saldi menyampaikan sejumlah saran dalam Peluncuran Buku “Memahami Seputar Amandemen Konstitusi” karya Richard Albert. Pertama, mengenai judul buku agar diperbaiki sedikit agar lebih eye catching. Saldi mengusulkan sebuah judul yaitu “Paradigma Baru Amandemen Konstitusi”. Alasan Saldi, karena dalam buku karya Richard ini banyak ditawarkan paradigma baru dalam mengubah konstitusi.
Kedua, Saldi melihat catatan kaki buku ini banyak yang belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Saldi menyarankan agar penerjemah buku Richard juga memberikan catatan kaki tambahan, selain menerjemahkan catatan kaki yang dibuat Richard. Tujuannya, agar pembaca tidak terputus dalam memahami catatan kaki yang ditulis oleh penulis buku. Terakhir, Saldi menyarankan agar ada editor buku karya Richard yang diperlukan untuk meneliti kembali akurasi hasil alih bahasa.
Penulis: Nano Tresna Arfana
Editor: Nur R.
Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform/