Pakar Manajemen Strategi UNAIR tawarkan Industri Pertanian 4.0
Berita UNAIR Pascasarjana, Sabtu 11 Maret 2023 – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian dan Menteri Pertahanan, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo baru saja melaksanakan panen raya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah Kamis 09/03/2023.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Presiden dan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan nasional. Dalam statment Presiden Jokowi menyampaikan panen raya dimulai bulan Maret ini dan puncak panen raya akan terjadi pada bulan April 2023 mendatang.
Dalam acara yang sama Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, harga Gabah Kering Panen (GKP) saat panen raya kali ini jatuh di angka Rp 4.200 per kilogram. keterangannya yang diunggah melalui kanal youtube Sekretariat Presiden mengatakan hal tersebut dikarenakan banyak provinsi yang bersamaan melakukan panen raya. Dirinya menanyakan secara langsung kepada para petani bahwa GKP jatuh di harga Rp 4.200, memang terlalu rendah, ditambahkan pemerintah saat ini tengah menghitung harga GKP yang tepat bagi para petani. Nantinya, menurut dia, Badan Pangan Nasional akan mengumumkan hasil perhitungannya.
Kondisi seperti ini juga dibahas oleh Pakar Manajemen Strategi yang juga Direktur Sekolah Pascasarjana UNAIR, Prof. Badri Munir Sukoco dimuat di harian Jawa Pos (29/06/2019) dengan “judul Revolusi Industri 4.0 dan Kesejahteraan Petani”, dirinya menulis tentang permasalahan yang kerap dialami oleh petani saat panen raya tiba, dimana panen yang seharusnya menjadi “hari raya” nya para petani seringkali malah mendatangkan “mendung” karena harga jual yang anjlok padahal biaya produksi tinggi.
Menurutnya Internet dapat dijadikan media produktif (selama ini cenderung konsumtif sebagai media hiburan) dalam mengurangi volatilitas harga karena disparitas informasi supply dan demand. Terkait data demand produk pertanian, Kementerian Perdagangan memiliki data konsumsi tahunan, bulanan, hingga harian maupun musiman (misalnya, mengikuti kalender Hijriyah).
Data tersebut dapat ditriangulasikan dengan data yang dimiliki pasar-pasar besar tradisional dan modern (hypermarket dan supermarket) tiap kabupaten dan kota terkait kebutuhan bahan pangan hingga item terkecilnya (misalnya, cabai merah, cabai hijau, cabai rawit merah, dan cabai rawit hijau).
Data tersebut akan dikelola secara nasional di bawah koordinasi Menko Perekonomian dan digabungkan dengan beragam database dari berbagai sektor. Misalnya, database yang harus disediakan oleh produsen benih maupun fakultas pertanian seluruh Indonesia terkait data varietas cabai atau padi dengan segala karakteristik keunggulan dan kelemahannya. Misalnya, cabai rawit varietas X yang diproduksi PT ABC cocok ditanam pada daerah 500–700 dpl dengan curah hujan 1.000 mm/tahun pada suhu 22–28 derajat Celsius akan mulai panen berumur 75 hari dan puncak produksinya pada umur 105–130 hari. Informasi detail yang sama dapat juga didapat dari database untuk hewan ternak.

Hasil pertanian bergantung kepada interaksi antara faktor genetis dan faktor lingkungan. Misalnya, jenis tanah, topografi, dan iklim. Data yang telah dimiliki BMKG terkait prakiraan cuaca, iklim, dan kualitas udara pada daerah tertentu akan sangat berguna bagi petani bila ingin menanam, misalnya cabai atau semangka yang sangat rentan akan curah hujan yang tinggi. Data yang ada juga dapat dimanfaatkan peternak untuk mengantisipasi tetelo atau CRD)dan pada suhu serta kelembapan berapa ayam akan mengalami pertumbuhan tertinggi dengan konsumsi makanan paling optimal.
Informasi juga dapat dimanfaatkan oleh perbankan. Selama ini pertanian atau peternakan dikategorikan sebagai industri dengan risiko tinggi. Akibatnya, cost of fund relatif tinggi jika dibandingkan dengan industri yang lain. Dengan sistem informasi tersebut, banker dapat memitigasi risiko, baik yang terkait alam (diantisipasi dengan data BMKG), jenis varietas, maupun demand yang ada (dengan informasi dari dinas perdagangan).
Agar tidak terjadi over-supply, pemerintah mewajibkan semua petani menginformasikan tanaman apa yang akan ditanam, luasan lahannya, varietas, serta kapan dan di daerah mana yang akan ditanami. Bagi peternak, mereka juga diwajibkan melaporkan secara online terkait jenis ayam apa yang akan diternak, berapa jumlahnya, serta kapan dan di mana lokasi peternakannya. Tersedianya informasi supply dan demand beserta faktor-faktor penentunya mengurangi ketidakpastian sehingga harga akan relatif stabil dengan cost of fund yang logis.
Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform/