Pengabdian Masyarakan UNAIR Pascasarjana: Menengok Village of Waterfall, Desa Air Bekik Lombok Tengah

Repost Berita Harian DisWay:
https://harian.disway.id/read/657001/menengok-village-of-waterfall-desa-air-bekik-lombok-tengah-yang-didampingi-unair

Menengok Village of Waterfall: Desa Air Bekik Lombok Tengah yang Didampingi Unair

LOMBOK TENGAH, HARIAN DISWAY 12 SEP 2022 – Universitas (Unair) punya kampung binaan: Desa Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Unair menggelar kegiatan program pengabdian masyarakat skema Program Pengembangan Desa Binaan (PPDB) pada tahun 2022 ini.

Kegiatan ini dilakukan oleh para dosen yang ada di Universitas Airlangga (UNAIR). Desa Aik Berik dipilih menjadi lokasi pengmas, karena desa ini memiliki potensi ekowisata yang sangat potensial untuk dikembangkan. Desa itu berada di Kawasan Strategis Nasional (KSN) di bawah kaki Gunung Rinjani. Air Bekik adalah wilayah yang sangat subur dan melimpah berbagai sumber daya alamnya.

Wilayah itu juga memiliki hamparan persawahan nan hijau dan indah di sepanjang jalan menunju desa. Ada banyak homestay milik warga setempat. Ada banyak tempat berswa-foto yang Instagramable di sana. Terutama saat matahari terbit maupun terbenam. Pemandangan hijau itu menyatu dengan megahnya gunung Rinjani nampak terlihat berdiri kokoh dari kejauhan. Ada juga kawasan perkebunan warga yang ditumbuhi berbagai jenis buah-buahan tropis, seperti buah pisang, manggis, jeruk, durian, rambutan, alpukat, dan kopi. Ada  852 hektare Hutan Negara yang dikelola masyarakat yang ditumbuhi berbagai jenis pohon yang menjadi komoditas andalan. Lokasi inilah yang menjadi kawasan agro wisata.

Hutan di desa ini juga telah ditetapkan UNESCO sebagai cagar biosfer dan cagar geologi. Peneliti menyebut bahwa keindahan desa itu erat kaitannya dengan letusan dahsyat Gunung Samalas yang diperkirakan terjadi pada tahun 1257 mengakibatkan perubahan iklim dunia. Letusan tersebut telah mengubur sebuah negeri di Lombok pada waktu itu. Negeri tersebut bernama Negeri Pamatan yang tertulis dalam sebuah lontar kuno berjudul “BABAD LOMBOK”. Abu vulkaniknya ditemukan di kutub Utara dan kutub Selatan. Nah, Desa Bekik menjadi titik kumpul bagi para peneliti Negeri Pamatan yang hilang itu.

Gunung Samalas atau yang saat ini dikenal sebagai Gunung Rinjani berfungsi sebagai tandon air raksasa di pulau Lombok. Hampir semua sungai di pulau ini hulunya berasal dari Gunung Rinjani dan hutan resapan disekitarnya yang  kemudian menghasilkan lebih dari 100 air terjun cantik dan ribuan mata air di sekitar kaki Gunung Rinjani.

Desa Aik Berik memiliki 77 sumber mata air yang cukup besar dengan debet rata-rata 500 liter per detik sehingga diberikan julukan “village of springs”. Mereka juga memiliki julukan  “village of waterfall” karena keberadaan 10 air terjun nan indah itu. Airnya sangat jernih dan dapat diminum langsung oleh pengunjung.  Pendaki Rinjani juga bisa lewat desa itu. Salah satu kekhasannya adalah pengunjung dapat melihat hutan yang masih utuh dengan segala kekayaan flora dan fauna khas Rinjani.

Bunga Edelweis terhampar ratusan hektar di sepanjang perjalanan. Tak hanya bentang alam yang indah, desa ini juga masih memegang nilai-nilai agama, adat dan tradisi. Unair juga melihat potensi wisata kuliner yang sangat potensial. Namun, sampai saat ini pengembangannya belum maksimal.

Unair melihat ada permasalahan mendasar. Yakni, komitmen bersama, belum terpetakan potensi dan permasalahan wilayah, belum maksimalnya kelembagaan atau POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata), belum tersusun Visi, Misi, Rencana Kerja, dan Regulasi, belum ada upaya melakukan konsultasi dan peningkatan kapasitas SDM desa wisata.

Juga belum ada upaya penataan wajah desa dengan penyediaan fasilitas umum (akomodasi), belum ada keunikan dan branding (identitas) desa wisata, belum ada upaya penyusunan paket wisata, dan belum ada upaya pemasaran dan menjalin kemitraan.

Mengacu pada pengembangan desa wisata berbasis masyarakat diperlukan komitmen bersama, potensi dan permasalahan wilayah, POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata), terdapat Visi, Misi, Rencana Kerja, dan Regulasi, peningkatan kapasitas SDM desa wisata, serta fasilitas umum (akomodasi), keunikan dan branding (identitas) desa wisata dan promosi.

Secara umum permasalahan prioritas desa Aik Berik menyangkut tiga aspek yaitu penyiapan SDM dan fasilitasi utilitas serta fasilitasi sarana promosi Desa Wisata. Tim Pengabdian Masyarakat PPDB yang diketuai oleh Dr. Hijrah Saputra, S.T.,M.Sc dari Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga.

Hijrah memiliki anggota Mhd. Zamal Nasution, S.Si.,M.Sc.,Ph.D dari Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Dr. Ni Made Sukartini,S.E.,M.Si.,MIDEC dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Mochamad Reizza Al Ariyah, S.Sos.,M.Sosio dari Vokasi. Pengmas skema PPDB ini dilakukan menjadi beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Tahap persiapan dilakukan dengan cara diskusi, wawancara, dan observasi ke lokasi.

Tahapan ini sudah dilakukan pada tanggal 21 – 25 Juli. Pada tahapan ini didapatkan potensi-potensi yang dapat dioptimalkan sehingga dapat menjadi program pada kegiatan pengmas. Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan, yang dilaksanakan pada mulai tanggal 8 – 10 September. Kegiatan ini merupakan respon dari hasil diskusi yang dilakukan dengan mitra sasaran yaitu Pokdarwis, Kube, dan KWT terkait potensi-potensi dan permasalahan yang mereka hadapi dalam mengembangkan desa wisata. Beberapa kegiatan yang akan menjadi prioritas kegiatan pada tanggal tersebut adalah dengan mengadakan workshop yang ditujukan kepada mitra sasaran.

Hari pertama yaitu Penyusunan Visi, Misi, Rencana Kerja, dan Regulasi, dan Peningkatan kapasitas SDM desa wisata. Di hari kedua yaitu Upaya menemukan keunikan dan branding (identitas) desa wisata, dan Pemanfaatan Potensi Lokal sebagai makanan kreatif bernilai ekonomi tinggi. Hari ketiga adalah Pendampingan dan fasilitasi menyusun paket wisata.

Upaya ini dilakukan untuk mendapatkan solusi yang lebih komprehensif dan detail terkait persoalan yang dihadapi oleh desa binaan, serta memberikan edukasi terkait pengelolaan desa wisata khususnya ekowisata. Sehingga harapan besarnya adalah desa Aik Berik menjadi desa wisata yang mandiri.

Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform/