Merawat Toleransi, Menyambut Ramadhan bersama Menteri Agama RI dan Rektor UNAIR

“Merawat Toleransi, Menyambut Ramadhan”

Podcast Airlangga Forum, 19 Mar 2021 – Toleransi dan ikatan menjadi sebuah keharusan pada era modern seperti saat ini. Seperti yang telah disampaikan Sayyidini Ali, bahwa nanti pada puncaknya persaudaraan akan diikat oleh hubungan kemanusian. Salah satu kunci dari suksesnya pembangunan adalah kerukunan beragama yang baik. untuk itu Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga mengadakan forum diskusi Airlangga Forum yang bertemakan “Merawat Toleransi, Menyambut Ramadhan”. Beberapa narasumber hadir disini untuk mengisi acara ini seperti K.H Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama RI), Prof. Muhammad Nasih (Rektor Universitas Airlangga), Prof. Badri Munir Sukoco (Direktur Pascasarjana Universitas Airlangga), dan Suparto Wijoyo (Wadir III Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga dan Host Airlangga Forum).

Dalam hal toleransi K.H Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan pendapatnya bahwa ramadhan merupakan bulan suci untuk beribadah. Namun rasulullah SAW tidak menganjurkan untuk menghentikan kewajiban kita dalam bekerja, tapi juga tidak menganjurkan berlebih-lebihan dalam beribadah. Lalu bagaimana memperkuat toleransi dan kerukunan. Dalam memperkuat toleransi dan kerukunan, penguatan Moderasi beragama merupakan salah satu program yang telah diletakan dalam kementrian agama RI pada tahun 2014-2019 oleh bapak Luqman Hakim Syaifudin sebagai program pembangunan dalam jangka menengah nasional periode 2020-2024. Selain itu juga pembentukan beta jalan moderasi beragama yang saat ini masih dalam proses penyusunan oleh bapak presiden kemudian nantinya menjadi pedoman kementrian agama dan pemerintah daerah.

Setiap manusia diciptakan berbeda-beda, seperti halnya Indonesia yang memiliki berbagai macam suku, budaya, dan agama. K.H Yaqut Cholil Qoumas juga menambahkan bahwa toleransi adalah kunci untuk hidup bersama dan berdampingan dalam hal perbedaan, apalagi perbedaan perlakuan dan diskriminasi yang didasarkan oleh perbedaan agama. Beliau juga mencanangkan bahwa agama harus menjadi inspirasi dalam mempererat toleransi dan kerukunan.

Di lain sisi menurut Prof. Badri Munir Sukoco, toleransi dalam perspektif ekonomi merupakan salah satu syarat pembangunan ekonomi yang nanti nya dapat membangun kreatif ekonomi class yang menjadi ujung tombak perkembangan ekonomi sebuah negara. Toleransi merupakan kondisi yang harus dipelihara oleh pemerintah untuk mengembangkan kreatif class dan menumbuh kembangkan kreatif ekonomi.

Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform/