Berita Pascasarjana UNAIR, 1 Jul 2021 – Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) lewat lembaga pengembangan sumber daya manusia, yakni Executive Learning Hub (ELH) kembali menyelenggarakan training untuk PT Pembangkitan Jawa Bali, anak perusahaan PT PLN. Sesi kali ini hadir dengan topik Pengembangan produk. Hadir sebagai narasumber utama yakni Ira Puspitasari dari Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR.
Ira berpendapat bahwa di era revolusi industri keempat seperti sekarang, industri agar bisa bertahan lebih berfokus pada optimalisasi pengetahuan yang dimiliki oleh para pekerja dengan dibantu oleh kecerdasan buatan atau AI. Zaman sekarang tidak lagi mengedepankan pemikiran bos atau pimpinan sebagai pengambil keputusan. Sebaliknya, pimpinan harus berfokus pada kemampuan pekerja dalam pengambilan keputusan dan pekerja sebagai pusat dari penentu kebijakan yang diambil oleh pimpinan.
Revolusi industri keempat juga berfokus pada penggunaan teknologi untuk menggantikan pekerjaan kasar atau laborer jobs yang dilakukan oleh manusia untuk efisiensi keuangan perusahaan. “Kecerdasan buatan memiliki peran yang penting dalam pengelolaan sistem produksi perusahaan berskala multinasional lewat machine learning, data analysis, dan cloud computing,” ungkap Ira. Salah satu contoh yakni perusahaan ritel di Amerika Serikat menggunakan cloud computing untuk menyimpan data transaksi setiap hari dan menggunakan machine learning untuk mempelajari tren permintaan pelanggan lewat data transaksi yang tersimpan pada cloud.
Ira juga menjabarkan bagaimana memulai digitalisasi dalam perusahaan. Langkah pertama yang perlu diperhatikan yakni observasi situasi pasar beserta jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan, baik aset inventaris, dana, maupun aset pekerja. Selain itu, perusahaan juga perlu untuk memahami lingkungan kerja perusahaan secara mendalam sebelum mencoba untuk melakukan transformasi. Perusahaan juga perlu untuk memetakan struktur internal dalam perusahaan, proses produksi, serta peran tiap departemen. Hal ini agar saat melakukan transformasi, tiap departemen dan lini produksi bisa beradaptasi dengan cepat.
Tahap kedua yakni penetapan tujuan bisnis dibalik keinginan untuk transformasi secara digital. Hal apa yang ingin diraih perusahaan secara umum dibalik transformasi digital yang akan dilakukan. selain itu perlu melakukan observasi apakah transformasi digital sejalan dengan tujuan perusahaan yang sudah ada. tentukan lebih dulu strategi bisnis yang cocok sebelum berinvestasi untuk merombak perusahaan. Tahap ketiga yakni membuat roadmap digital transformation, lewat membuat platform digital yang cocok dengan lingkungan kerja perusahaan, bukan aplikasi impor. Selain itu, perusahaan juga perlu melatih secara berkelanjutan para SDM skill dna pengetahuan mengenai perangkat digital.
Kemudian tahap keempat yakni memanage proses transformasi, sehingga tidak ada yang bentrok antara proses transformasi dengan lingkungan kerja. Perlu digaris bawahi disini transformasi digital harus mengedepankan SDM, kaum pekerja, serta para karyawan yang menjalankan kebijakan perusahaan, bukan perintah dari atasan semata. Jika tidak, maka proses transformasi akan berjalan lama dan menghambat produktivitas perusahaan. Tidak boleh ada paksaan, baik dari perusahaan maupun atasan kepada para SDM untuk melakukan transformasi. Disinilah skill leadership memerankan perannya.
Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform/