Berita Pascasarjana UNAIR, 6 Aug 2021 – SUPARTO WIJOYO, Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga di program PERSPEKTIF, Jumat 6 agustus 2021, dengan topik JANGAN LAGI ADA KORBAN AKIBAT KITA YANG ABAI PROTOKOL KESEHATAN, di radio suara sidoarjo dan jaring radio LPPL (Lembaga Penyiaran Publik Lokal) Se- Jawa Timur, menyampaikan bahwa selama menjalani masa isolasi mandiri, beliau membaca banyak pidato-pidato tokoh-tokoh besar bangsa ini, periode 1903 – 1934 mulai dari Bung Karno, Pak Tjokroaminoto, M. Natsir, H. Agus Salim dan lainnya, dimana pidato mereka di masa bangsa ini masih terjajah memiliki garis besar wejangan bagi kita semua, yaitu dimasa yang sulit ini (penjajahan), semua memang terasa sulit, akan tetapi untuk menuju dan mewujudkan cita-cita besar bangsa, marilah tetap dalam satu komando pemimpin nasional, hal tersebut memotivasi pribadi saya dan mungkin bagi kita semua, ketika pandemi seperti saat ini, mari kita taat pada protokol kesehatan dan kebijakan yang dikeluarkan para pemimpin negara, jangan berdiri sendiri-sendiri, jangan sibuk saling menyalahkan agar cita-cita besar kita bersama dan seluruh dunia, dimana merdeka dari pandemi, seperti semangat kita merdeka dari penjajahan, dapat kita raih.
Prof. Dr. NURSALAM, M.Nurs.(Hons), sebagai ketua DPW PPNI Jawa Timur pada kesempatan ini menyampaikan bahwa secara data PPKM dinilai masih kurang efektif dalam menekan laju mobilitas masyarakat, dimana idealnya mobilitas yang terjadi hanya 30% akan tetapi secara grafik memang menurun tapi masih diangka 70%, angka kematian yang masih tinggi yaitu 1.300, jumlah yang terpapar masih tinggi, seperti tenaga Kesehatan yang menempati jumlah 500 terkonfirmasi positif dengan 225 berasal dari kalangan perawat, tidak bisa kita pungkiri sarana dan prasarana yang ada saat ini masih belum ideal untuk menghadapi lonjakan gelombang kedua, mulai ketersediaan apd, oksigen, termasuk jumlah ideal tenaga Kesehatan dalam menangani, termasuk insentif terhadap perawat yang belum merata terbagi, kesemuanya berakumulasi menjadi faktor kelelahan fisik dan psikis yang harus ditanggung oleh tenaga Kesehatan, berdasar data, dari 225 perawat, baru 19 yang menerima santunan dari pemerintah, hal tersebut yang membuat PPNI sebagai organisasi yang mengayomi seluruh perawat berusaha mengurangi beban dengan memberikan santunan kepada para tenaga Kesehatan yang terkonfirmasi, disamping juga terus memberikan motivasi yaitu, meskipun dunia menyerah, tenaga Kesehatan harus tetap berkiprah. Sebagai pamungkas Ketua DPW PPNI ini mengatakan, kunci keberhasilan kita menghadapi pandemi ini adalah gotong royong, Bersama-sama taat dan patuh dalam menjalankan protokol Kesehatan.
Sejalan dengan pernyataan diatas, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah NGUDI WALUYO, Wlingi, Blitar, dr. ENDAH WORO UTAMI, MMRS. berbagi penggalan dan cerita, bahwa minimnya ketersediaan oksigen yang menghantui, lonjakan pasien yang begitu hebat ditambah terbatasnya tenaga Kesehatan menjadi faktor utama dari kelalahan yang dialami para tenaga Kesehatan di lingkungan rumah sakit yang dipimpinnya. PPKM harus membudaya di masyarakat, karena bila tidak maka akan percuma. Tahun 2020 adalah tahun pembelajaran bagi RSUD NGUDI WALUYO, dimana abainya, ditambah euphoria tenaga Kesehatan seusai mendapat vaksin pertama, terhadap penerapan protokol Kesehatan menjadi tamparan keras, karena justru tenaga Kesehatan yang seharusnya menjadi panutan dari masyarakat, justru meninggal usai vaksin dikarenakan abai prokes. Kondisi penanganan yang butuh totalitas waktu dan terbatasnya tenaga Kesehatan serta minimnya sarana dan prasarana ditambah seperti insentif pemerintah terhadap tenaga Kesehatan yang belum terbagi merata, membuat manajemen harus memutar otak agar kelelahan fisik jangan ditambahi dengan kelelahan psikis yang justru membuat imun akan turun, meskipun para dokter dan tenaga Kesehatan juga didampingi dokter kejiwaan yang terus memberi motivasi dalam beraktifitas, gerakan “berbagi bersama” menjadi solusi dalam menjaga moralitas dan membangun rasa kebersamaan dimana yang sudah dapat tunjangan bisa meyisihkan Sebagian uangnya untuk bisa dinikmati bersama.
Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform/