Airlangga Forum bersama Staf Pengajar UNAIR: Perempuan Bicara Makna Kemerdekaan

Berita Sekolah Pascasarjana UNAIR, 27 Aug 2021 – Kehidupan yang kaya akan keberagaman terutama bagi manusia yang terbagi menjadi beberapa kelompok seperti berbangsa, mereka mempunya idealisme dan kepercayaan terhadap bangsanya sendiri terutama wanita yang tentu mempunyai kontribusi besar terhadap bangsanya. Untuk itu Airlangga Forum mengadakan forum diskusi dengan tema MARI KITA MENDENGARKAN PEREMPUAN BICARA MAKNA KEMERDEKAAN. Hadir beberapa narasumber seperti Prof. Badri Munir Sukoco, Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si, Dian Ekowati, SE., M.Si., M.AppCom(orgCh)., Ph.D, Dr. Twi Siwi Agustina, SE., M.Si., Dr Rosa Ristawati, LL.M dan Suparti Wijoyo selaku operator pada Airlangga Forum kali ini.

Beberapa narasumber menyampaikan aspirasinya, menurut Dr. Ni Nyoman  sendiri mengisi kemerdekaan tidak seperti yang diperjuangkan oleh pahlawan kita terdahulu. Namun mengisi kemerdekaan seperti saat ini adalah bagaimana cara kita terus berkontribusi terhadap keutuhan bangsa, seperti membantu dalam pencegahan penularan COVID-19. Dalam hal prestasi dalam negeri seperti menunjukan kemajuan produk local, dimana kita seharusnya patut bangga terhadap beberapa inspirasi yang dihasilkan oleh dari putra-putri bangsa._

Kemudian menurut Dian Ekowati, bahwasanya beliau setuju dengan apa yang dikatakan oleh Pro. Ni Nyoman bahwa bagian yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita mengisi kemerdekaan karena bagian memperoleh kemerdekaan sudah lama diraih oleh para pahlawan kita yang terdahulu. Salah satunya adalah memperbesar dampak bahwa perguruan tinggi ikut berkontribusi dalam membangun dan mengisi kemerdekaan, seperti membantu masyarakat dalam memecahkan berbagai problem yang terjadi didalamnya. Terkait dalam konteks perempuan sendiri yang mempunyai kontribusi besar dalam perkembangan universitas, maka perempuan juga bisa menunjukan power bahwasanya mereka bisa ikut berkontribusi besar dalam mengisi kemerdekaan ini._

Disisi lain, Dr. Tri Siwi juga menyampaikan aspirasinya bahwa perempuan mengalami peningkatan dalam berbagai kontribusi nya di berbagai sektor terutama di bidang enterpreneur. Terutama bagi para istri yang ditinggalkan suaminya karena beberapa hal dalam kondisi seperti saat ini, terlebih bagi daerah di kawasan Jawa Timur yang notabenenya memiliki kasus janda tertinggi. Bagaimana mereka melakukan inovasi terhadap usahanya tentu perlu adanya pendampingan dari perguruan tinggi seperti Airlangga, sehingga dengan begini perguruan tinggi sangat membantu perempuan dalam berkontribusi mengisi kemerdekaan.

Prof. Badri juga menyampaikan bahwa setelah kemerdekaan, sebuah bangsa memiliki hak untuk sejajar dengan bangsa lain, dalam artian sederajat dengan negara maju. Maka dari itu, kita butuh menciptakan pemimpin yang transformatif sehingga dapat membuat akselerasi bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang maju. Salah satu cara menyetarakan seperti yang kita ketahui saat ini adalah membuat vaksin merah putih dan menciptakan entrepreneur yang berbasis teknologi.

Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform/