Airlangga Forum bersama Kepala Dinas DP3AK Jawa Timur: Perlindungan Data Warga Negara

Berita Pascasarjana UNAIR, 23 Juli 2021 – Sekolah Pascasarjana UNIVERSITAS Airlangga (UNAIR) menggelar webinar untuk program AIRLANGGA FORUM  pada hari Jumat, 23 Juli 2021. Webinar kali ini hadir dengan topik, KEPENDUDUKAN DAN PERLINDUNGAN DATA WARGA NEGARA. Hadir sebagai narasumber yakni Prof Zudan Arif Fakrulloh Sebagai Direktur Jenderal Dukcapil, Andriyanto sebagai Kepala DP3AK Jawa Timur, Prof. Badri Munir Sukoco sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana UNAIR, Serta Suparto Wijoyo yang diwakili oleh Prawira Thalib sebagai Dosen Sekolah Pascasarjana UNAIR.

Andriyanto berpendapat bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan layanan kependudukan. Bahkan warga sejak lahir berhak mendapatkan surat berupa akta kelahiran. Mengenai kebocoran data, menyebarluaskan data pribadi juga merupakan tindakan pidana dan ada ancaman hukum serius. Data kependudukan memang mempunyai banyak keperluan yang juga bersentuhan dengan banyak pihak seperti perbankan, BPJS, alokasi anggaran, instansi pendidikan, dll yang mana bisa saja dibocorkan oleh hacker. Mengenai data pribadi yang berada di sistem Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISPENDUKCAPIL).

Andriyanto berpendapat bahwa untuk mengakses data pada DISPENDUK, para pegawai harus lewat private virtual number dan selalu melakukan update enkripsi. Selain itu DISPENDUK CAPIL juga melakukan monitoring terhadap integritas para pegawai pemegang password sistem data kependudukan masyarakat. Andriyanto sendiri juga bercerita mengenai berebarap kejadian dimana para pendatang dari luar kota meminta surat kematian kakek atau ayah yang mana ternyata mereka masih hidup untuk keperluan klaim finansial seperti waris dan asuransi. 

Senada dengan hal tersebut, Badri berpendapat bahwa negara butuh cybersecurity, karena data pribadi merupakan sumber daya yang paling berharga secara global. Selain itu, pandemi COVID-19 memaksa masyarakat dunia untuk bermigrasi pada dunia digital. Badri berpendapat bahwa Indonesia memiliki angka digital native yang besar serta market size yang besar pula untuk pasar konsumtif. 

Badri juga mengemukakan bahwa setidaknya masyarakat Indonesia rata rata menghabiskan waktu 8 jam 52 menit mengakses internet dalam sehari. Senada dengan hal tersebut, Prof. Bagong dari FISIP UNAIR juga berharap agar pengelolaan data penduduk steril dari kepentingan kekuasaan agar tidak merugikan masyarakat.

Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform/