Beberapa pencapaian dan prestasi telah diraih oleh kabupaten Trenggalek. Meski dalam kondisi pandemi yang tidak mudah, bukan berarti Kabupaten Trenggalek tidak dapat bersinar. Baru-baru ini Kabupaten Trenggalek meraih empat penghargaan dalam Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru yang diselanggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri. Dalam kompetisi tersebut, Kabupaten Tranggalek bersaing dengan 460 daerah seluruh Indonesia. Selain itu, Kabupaten Trenggalek juga meraih predikat peduli Hak Asasi Manusia (HAM) atas penghormatan, perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan HAM (P5 HAM), dan berbagai prestasi lainnya.
Kemajuan suatu daerah tidak terlepas dari kehebatan pemimpinannya. Untuk mengetahui proses dan perjalanan Bupati dalam meraih berbagai prestasi Kabupaten Trenggalek, pada hari Jumat (15/20) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga menyelanggarakan diskusi forum dengan mengundang Bupati Kabupaten Trenggalek yakni Mochamad Nur Arifin dan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Prof. Badri Munir Sukoco SE., MBA. Ph.D. dengan tema “Sustainable Livelihood”. Edisi Airlangga Forum ini dimoderatori oleh Assoc. Prof. Suparto Wijoyo.
Pada kehadirannya sebagai narasumber di edisi Airlangga Forum ini, Mochamad Nur Arifin atau sering disapa dengan Gus Ipin, menceritakan kenangan semasa menempuh pendidikan bangku kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga pada tahun 2007. Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kabupaten Tranggalek menyatakan minat dan antusiasmenya untuk bekerja sama membangun Universitas Airlangga dengan Kabupaten Tranggalek.
Gus Ipin menjelaskan mengenai cita cita pembangunan yang tertera di Undang-Undang Dasar 1945 adalah untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan. Seluruh amanat Undang Undang tidak akan efektif bila tidak melibatkan perempuan. Target-target dari Sustainable Development Goals (SDGs) dapat dicapai bila edukasi yang dimulai dari rumah tangga dapat berjalan dan dilaksanakan dengan baik. Oleh karenanya, sustainable livelihood harus didorong dari tingkat rumah tangga.
Dalam diskusi tersebut, Beliau juga menerangkan bahwa dahulu Kabupaten Tranggalek termasuk 10 Kabupaten di Indonesia yang menjadi prioritas penanganan kasus stunting. Namun saat ini, dalam waktu dua tahun berturut-turut, Kabupaten Trenggalek sudah menjadi juara nasional hingga menjadi konvergensi dalam penanganan kasus stunting. Semua itu tidak terlepas dari peran perempuan, khususnya ibu-ibu. Maka dari itu, Gus Ipin mengutarakan keinginannya untuk menjadi bagian dari Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga pada Program Studi Magister Pemberdayaan Perempuan, sebab perempuan memiliki peranan penting dalam pembangunan seperti yang dikemukakan oleh Bapak Proklamator, Ir. Soekarno. Ibarat dua kepak sayap merpati yang dimana keduanya harus saling mengepak agar merpati dapat terbang.
Streaming Youtube silahkan klik =
https://www.youtube.com/channel/UCrfhfJGrXrIV5L-IXeU9xrQ/featured
Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform/