Airlangga Forum bersama Bupati Sampang: Keberagaman dan Manajemen Konflik untuk Kemajuan Perekonomian

Berita Sekolah Pascasarjana UNAIR, 21 Mei 2021 – Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) bekerjasama dengan Suara Sidoarjo menyelenggarakan webinar AIRLANGGA FORUM  dengan judul MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL DALAM MENJAGA KERUKUNAN BANGSA. Hadir sebagai narasumber H. Slamet Junaidi., S.IP, sebagai Bupati Sampang, Brigjen. Pol. Dr. Juansih., Dra., S.H., M.Hum., dari Lemdiklat POLRI, Dr. Eko Supeno,Drs., M.Si., sebagai Ketua Badan Kerjasama dan Manajemen Pengembangan  Universitas Airlangga, Prof. Badri Munir Sukoco., Ph.D sebagai Direktur Sekolah Pascasarjana UNAIR,  dan Suparto Wijoyo sebagai Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana UNAIR Serta Host AIRLANGGA FORUM. 

Slamet menceritakan perihal ponpes beraliran Syiah, dimana peran pemerintah daerah harus turun tangan untuk meluruskan aliran tersebut untuk diarahkan kembali kepada aliran Sunni. Komunikasi harus dibuka antara kepala daerah dan jajarannya kepada masyarakat untuk meyakinkan masyarakat di Sampang agar tidak terjadi konflik keagamaan. Selain itu Sampang melalui bupati dan jajarannya bergerak dengan memindahkan para santri dari ponpes tersebut kepada ponpes yang sesuai, seperti ponpes Lirboyo, dengan menggunakan uang pribadi. Hal ini dikarenakan pengajuan anggaran pada pemerintah pusat akan lama prosesnya, sehingga eksekusi strategi relokasi santri tersebut tidak bisa dilaksanakan. 

Senada dengan hal tersebut, Eko Supeno juga berpendapat bahwa dengan keterlibatan stakeholder bisa mempengaruhi untuk mengembalikan track Sampang menjadi daerah bebas konflik dan mempunyai ekonomi yang sustainable. Kepala Daerah harus terbebas dari konflik kepentingan pribadi.  Jika Kepala daerah tersandera oleh kepentingan pribadi atau golongan yang telah mendukung dia pada saat PILKADA, maka kebijakan yang seharusnya diterapkan kepada masyarakat akan terhambat. 

Djuansih berpendapat bahwa polisi indonesia sudah semakin maju, dimana menerapkan E-policy dengan menerapkan teknologi digital serta bekerjasama dengan masyarakat. Perlu sinergi dengan banyak pihak untuk mewujudkan ketertiban nasional. Layanan kepolisian kini bisa dilaksanakan secara elektronik dengan berkoordinasi dengan jajaran kepala daerah dan stakeholder seperti perusahaan dan instansi pendidikan. Sinergi digital command center untuk akselerasi kecepatan dalam bertindak jika ada kejadian perkara bisa diselesaikan dengan cepat. 

Sementara Badri berpendapat bahwa keberagaman jika bisa dikelola dengan baik, maka akan bisa menjadi sumber kreativitas. Jika kreativitas meningkat, maka akan lebih banyak masyarakat yang bisa terlepas dari jebakan middle income. Agar ekonomi nasional bertumbuh, jaminan keamanan dalam menyelesaikan masalah di masyarakat yang sudah turun temurun. Kestabilan dari sisi politik, sosial dan keamanan bisa memperlancar kestabilan aktivitas perekonomian.

Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform/