Berita Pascasarjana UNAIR, 9 Jul 2021 – Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar kajian rutin AIRLANGGA FORUM pada tanggal 9 Juli 2021. Webinar kali ini hadir dengan topik, AGENDA PEMIMPIN MUDA UNTUK KEMAJUAN DAERAH: BELAJAR DARI BUPATI LUMAJANG. Hadir sebagai narasumber yakni Thoriqul Haq sebagai Bupati Lamongan, Prof Badri Munir Sukoco serta Suparto Wijoyo dari Sekolah Pascasarjana UNAIR, Prof Nazli Ismail Nawang dari Universitas Sultan Zainal Abidin, Malaysia, serta Jumadi sebagai Ketua CGGBR serta Asisten ekonomi & Pembangunan Pemprov JATIM.
Thoriq menjelaskan bahwa kabupaten Lumajang memiliki banyak potensi, terutama pada pariwisata bukit diatas 2900 diatas permukan air laut. Hal ini merupakan objek wisata yang menarik, dimana puncak bukit diatas awan serta bisa melihat terbitnya matahari. banyaknya potensi keindahan alam seperti puluhan air terjun dan danau harus diberdayakan untuk kemaslahatan masyarakat. Beliau juga menyinggung masa kelam tentang pertambangan di Lumajang termasuk pembunuhan Salim Kancil yang mana para pelaku disebut sebagai “bukan manusia”secara moral.
Thoriq menyebut ada monopoli dalam penguasaan ekonomi, dimana disebabkan oleh lost control dalam birokrasi. Penambangan pasir di Lumajang sudah mencapai titik kritis. Banyak truk penambang pasir lewat di pemukiman padat penduduk, dimana menghancurkan jalan warga yang dibangun oleh APBD. Bahkan, portal jalan tersebut ditabrak oleh supir truk saking arogannya mereka. “Di Dunia pertambangan, baik sopir maupun alat pertambangan pasir menutup jalan antar desa. Hal ini tidak bisa dibiarkan, karena kejadian Salim Kancil bisa terungkap lagi,”Ungkap Thoriq.
Senada dengan hal tersebut, Badri berpendapat bahwa dimana berdaya saing makmur dan bermartabat harus diterapkan guna mendukung program pemerintah, yakni transformasi ekonomi. Pemimpin memang harus berfokus kepada hal yang telah dan akan terjadi. Berdasarkan data BPS, Lumajang cukup besar ketergantungan pada pengeluaran konsumsi rumah tangga. “Sementara untuk investasi sebesar 21%, dana untuk ekspor dan pengeluaran konsumsi pemerintah tidak sebesar daerah lain, dimana termasuk cukup bagus,”Tegas Badri.
Nazli menyebut bahwa Bupati Lumajang merupakan pemimpin yang agresif dalam membangun daerah serta dalam menindak kasus. Dalam kasus COVID-19 seperti sekarang masih banyak oknum yang berebut kekuasaan dan monopoli ekonomi. Apa yang dilakukan oleh Bupati Lumajang sudah tepat, terutama dalam situasi pandemi.
Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform/