AIRFOR 149 “Tata Kelola MengatasiInflasi Daerah”

AIRFOR 149 “Tata Kelola Mengatasi Inflasi Daerah”

Berita UNAIR Pascasarjana, Sabtu, 30 September 2023 – Airlangga Forum ke-149 membahas dampak inflasiterhadap ekonomi dan kesehatan, serta memberikanpandangan tentang solusi yang perlu ditempuh. Dalam hal ini, dua narasumber berlatar belakang ekonomi salingmengeksplorasi urgensi menjaga tingkat inflasi yang rendah. 

Prof. Dr. Rudi Purwono, S.E., M.SE, Wakil Direktur I Sekolah Pascasarjana UNAIR, dalam pandangannyamenggarisbawahi pentingnya menjaga tingkat inflasi rendahdan stabil di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Inflasi, yang didefinisikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara terus-menerus, memiliki dampak yang signifikanpada aktivitas konsumsi masyarakat dan kepercayaan terhadapnilai mata uang.

“Untuk menjaga stabilitas ekonomi, pemerintahmenetapkan target inflasi dalam APBN. Tahun ini, target inflasi dalam RAPBN adalah 3,6%, mengingat perkembanganinflasi global dan harga komoditas,” ujarnya. “Pemerintahjuga membentuk tim pengendali inflasi baik di tingkatnasional maupun daerah.”

Prof. Rudi menjelaskan bahwa kekuatan masyarakatdalam hal aktivitas konsumsi sangat berpengaruh pada kebijakan ekonomi makro, seperti kebijakan fiskal dan moneter. Dalam upaya mengatasi inflasi, beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, menerapkan kebijakanmenurunkan harga dengan menaikkan suku bunga.

Dr. Ni Made Sukartini, S.E., M.Si., MIDEC, KoordinatorProgram Studi S2 Ekonomi Kesehatan Sekolah PascasarjanaUNAIR, menyoroti peran penting komoditas pangan dalamkontribusinya terhadap inflasi. “Komoditas seperti berasmemiliki dampak besar pada inflasi, terutama ketika harganyaterus meningkat. Ini dapat mengancam daya beli masyarakat,” ungkapnya.

Dr. Ni Made Sukartini juga menjelaskan bahwa kenaikanharga beras yang menjadi makanan pokok bagi sebagian besarmasyarakat Indonesia, dapat berdampak pada kualitas gizimasyarakat. “Ketika sebagian besar pendapatan digunakanuntuk membeli karbohidrat seperti beras, maka alokasi untukprotein yang dibutuhkan dalam makanan sehat menjadirendah,” tambahnya. “Ini dapat memengaruhi kesehatanmasyarakat dalam jangka panjang.”

Dalam konteks Jawa Timur, Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 melaporkan bahwa ada 8 kota yang mengalamiinflasi, termasuk Surabaya. Dengan laporan dan pemikiranyang telah dibagikan ini, masalah inflasi seharusnya menjadiisu krusial yang harus diatasi secara efektif oleh pemerintahdaerah dengan menaruh perhatian mendalam terhadapkonsekuensi jangka panjang.

Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform