AIRFOR 134 “Kontribusi SDM Pendidikan Tinggi Bagi Kemajuan Bangsa”

AIRFOR 134 “Kontribusi SDM Pendidikan Tinggi Bagi Kemajuan Bangsa”

Berita UNAIR Pascasarjana, Senin 29 Mei 2023 – Dalam konteks kontribusi sumber daya manusia (SDM) pendidikan tinggi bagi kemajuan bangsa, tentu saja keterlibatan berbagai rumpun keilmuan dan mahasiswa menjadi dua hal yang utama.

Keempat narasumber pada Airlangga Forum ke-134 ini adalah mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga. Dedy Setio, seorang pengusaha dan pengacara, tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang pekerjaan di kepolisian melalui Magister Kajian Ilmu Kepolisian (KIK). Dedy juga memiliki keterkaitan dengan kepolisian melalui pekerjaannya sebagai seorang kurator. Niat baiknya adalah ingin mendapatkan pemahaman yang sebenarnya mengenai pekerjaan kepolisian, yang kadang kala tidak tercermin dalam opini publik. Ia menyadari bahwa institusi kepolisian sedang menghadapi masalah dan penting bagi mereka untuk saling mendukung. Dalam hal ini, Koordinator Magister KIK, Dr. Prawitra Thalib turut melengkapi bahwa salah satu tujuan daripada program studi ini dimaksudkan dalam rangka membantu kepolisian mempromosikan pembinaan ketertiban masyarakat serta menjembatani hubungan antara masyarakat dan kepolisian, juga sebaliknya.

             “Tidak semua persoalan dapat selesai dengan aspek hukum saja. Saya perlu rumpun ilmu lain sebagai pendukung atau pelengkap”, ungkap narasumber kedua. Ia adalah Giza’a Jati Pamoro, calon wisudawan Magister Sains Hukum dan Pembangunan. Mula ceritanya memutuskan untuk melanjutkan program studi multidisiplin ini karena ingin mengambil bidang berbeda dari kebanyakan teman sejawat yang mengambil hukum pidana atau hukum perdata. Dirinya menilai bahwa S2 Hukum dan Pembangunan menawarkan terobosan baru dalam menjawab tantangan global kedepannya. “Menariknya saya belajar kebijakan fiskal terkait kebijakan anggaran, sehingga MSHP sejatinya lebih kepada mengkaji pemerintahan. Kenyataan yang saat ini terjadi, dikaji dan dibahas dalam perkuliahan dan hal itu yang menjadi bekal solusi yang lebih solutif dan applicable”, ceritanya.

            Bergeser pada narasumber ketiga, Nurul Faiza dari Magister Ilmu Forensik. Nurul memiliki latar belakang pendidikan S1 Ilmu Kimia. Selama kuliah, ia tertarik dengan kimia forensik, sehingga memutuskan untuk melanjutkan dengan peminatan yang sama pada satu-satunya prodi di Indonesia ini. Nurul membagikan bahwa karir lulusan dengan latar belakang kimia forensik memiliki prospek yang luas, baik sebagai guru maupun di laboratorium, menjadi dosen/guru, atau bekerja di kepolisian. Program studi tersebut juga menerima mahasiswa dengan latar belakang beragam seperti hukum, ilmu sosial, analis laboratorium, dan psikologi. Program ini memberikan pemahaman tentang hukum forensik, kedokteran forensik, psikologi forensik, dan psikiatri forensic. Nurul juga memberikan pesan sebagaimana pada seleksi semua jurusan agar calon mahasiswa mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti tahapan tes seleksi yang meliputi tes bahasa Inggris, TPA (Tes Potensi Akademik), dan wawancara.

            Narasumber terakhir adalah seseorang yang menempuh studi jenjang S3. Ia adalah Sendy Ayu Mitra Uktuitas, mahasiswa Program Studi Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia. Sendy merupakan tenaga pengajar di salah satu pendidikan tinggi di Surabaya. Dua prodi yang diajarnya adalah administrasi rumah sakit tata medis dan informasi kesehatan. Berbekal S2 Kesehatan, Sendy mengungkapkan bahwa studinya saat ini berkontribusi banyak terkait bagaimana mengembangkan seseorang dan mengelola sumber daya yang ada di organisasi dengan tujuan dalam pengembangan kompetensi untuk berkolaborasi, terutama dalam ranah administrasi rumah sakit atau rekam medis, untuk mengelola pekerjaan dan kegiatan inti di rumah sakit.

Follow Sosial Media Sekolah Pascasarjana Unair =
(Instagram, YouTube, Facebook, LinkedIn, Twitter, Spotify, TikTok)
https://pasca.unair.ac.id/digital-platform